Bayangin, HRD itu nerima ratusan bahkan ribuan email setiap hari. Kalau emailmu standar-standar aja, kelewat gitu aja. Ikuti contoh email lamaran kerja yang baik dan etika pengiriman yang tepat agar kamu bisa menarik perhatian HRD.
STOP! Jangan Lakukan Ini di Email Lamaran Kerjamu!
Sebelum kita bahas yang keren-keren, mending kita hindari dulu kesalahan-kesalahan fatal yang sering banget dilakukan. Percaya deh, ini penting banget!
- Subject Email yang Gak Jelas: "Lamaran Kerja", "CV", atau bahkan kosong? Duh, cringe banget! Bayangin kamu lagi nyari barang di supermarket, tapi gak ada label harganya. Males kan?
- Email Formal Banget Kayak Pidato Kenegaraan: "Dengan hormat, berdasarkan informasi..." Zzzzz... Bikin ngantuk! Kita bukan lagi bikin surat resmi ke presiden, bro!
- Curhat Panjang Lebar Tentang Hidupmu: HRD gak punya waktu buat baca novel biografi kamu. Fokus aja sama kualifikasi dan kenapa kamu cocok buat posisi itu.
- Typo Bertebaran: Ini nih, pembunuh karakter! Sebelum kirim, cek ulang berkali-kali. Minta tolong teman buat proofread juga boleh.
- Attachment yang Gak Jelas Namanya: "CV.doc", "Resume.pdf"? Bikin pusing! Namain file yang jelas, misalnya "CV - Nama Kamu - Posisi yang Dilamar.pdf".
Rahasia Email Lamaran Kerja yang Bikin HRD Jatuh Hati
Oke, sekarang kita masuk ke bagian serunya! Ini dia resep rahasia bikin email lamaran kerja yang bukan cuma informatif, tapi juga bikin HRD penasaran sama kamu.
1. Subject Email
First impression itu penting banget! Subject emailmu adalah gerbang pertama menuju CV-mu. Jadi, bikin yang menarik tapi tetap jelas. Hindari yang generik, coba deh contoh ini:
- Hindari: Lamaran Kerja
- Lebih Baik: Lamaran Kerja - [Posisi yang Dilamar] - [Nama Kamu]
- Super Kece: [Posisi yang Dilamar] - [Nama Kamu] - Siap Bikin [Nama Perusahaan] Makin Cetar!
Lihat kan bedanya? Yang terakhir lebih catchy dan nunjukkin semangatmu. Tapi inget, sesuaikan sama budaya perusahaan ya. Kalau perusahaannya formal banget, jangan terlalu lebay!
2. Sapaan
Jangan langsung nulis isi email tanpa sapaan! Ini penting buat nunjukkin sopan santunmu. Hindari sapaan yang terlalu kaku, coba deh yang lebih personal:
- Hindari: Yth. Bapak/Ibu Personalia
- Lebih Baik: Halo Bapak/Ibu [Nama HRD, kalau tahu], atau Halo Tim Rekrutmen [Nama Perusahaan]
- Super Kece: Hai Kak [Nama HRD, kalau tahu]! Semoga hari ini menyenangkan!
Kalau kamu tahu nama HRD-nya (bisa cari di LinkedIn), itu nilai plus banget! Tapi kalau gak tahu, jangan maksa ya. Sapaan umum juga udah cukup.
3. Pembuka Email
Ini bagian penting banget! Kalimat pertama di emailmu harus bikin HRD langsung tertarik buat lanjut baca. Jangan mulai dengan basa-basi yang gak penting. Langsung aja ke poin utama!
- Hindari: "Dengan surat ini, saya bermaksud..." (Basi!)
- Lebih Baik: "Saya tertarik dengan posisi [Posisi yang Dilamar] di [Nama Perusahaan], dan saya yakin pengalaman saya di [Sebutkan Pengalaman Relevan] bisa memberikan kontribusi positif."
- Super Kece: "Sebagai seorang [Profesi Kamu] yang selalu haus akan tantangan baru, saya excited banget dengan kesempatan bergabung dengan tim [Nama Perusahaan] dan berkontribusi dalam [Sebutkan Proyek atau Tujuan Perusahaan]."
Intinya, tunjukkin antusiasmemu dan hubungkan kualifikasimu dengan kebutuhan perusahaan.
4. Isi Email
Di bagian ini, kamu punya kesempatan buat ngejelasin kenapa kamu adalah kandidat yang paling tepat buat posisi yang dilamar. Tapi inget, jangan cuma nyebutin apa yang udah ada di CV. Jelaskan lebih detail, kasih contoh konkret, dan tunjukkin passion-mu!
- Fokus pada Kualifikasi yang Relevan: Baca lagi deskripsi pekerjaan dengan seksama. Sorot kualifikasi yang paling dicari dan jelaskan bagaimana kamu memenuhi kriteria tersebut.
- Kasih Contoh Konkret: Jangan cuma bilang "Saya punya kemampuan komunikasi yang baik." Tapi, jelaskan "Saat menjadi ketua tim di proyek [Nama Proyek], saya berhasil memimpin tim yang terdiri dari 10 orang dan mencapai target 2 minggu lebih cepat dari jadwal."
- Tunjukkin Passion-mu: Ceritakan kenapa kamu tertarik dengan posisi ini dan apa yang membuatmu semangat kerja di bidang ini. Misalnya, "Saya selalu tertarik dengan dunia marketing, dan saya percaya bahwa dengan strategi kreatif, kita bisa meningkatkan brand awareness dan mencapai target penjualan yang fantastis."
- Sebutkan Pencapaianmu: Jangan malu buat nyebutin prestasi yang pernah kamu raih. Ini bukti bahwa kamu memang jago di bidangmu! Misalnya, "Saya berhasil meningkatkan traffic website sebesar 30% dalam waktu 3 bulan dengan strategi SEO yang saya terapkan."
Ingat, tulis dengan bahasa yang jelas, ringkas, dan mudah dipahami. Jangan bertele-tele! Gunakan bullet points atau paragraf pendek biar lebih enak dibaca.
5. Penutup Email
Jangan akhiri emailmu dengan kalimat yang membosankan. Bikin penutup yang berkesan dan nunjukkin keseriusanmu.
- Hindari: "Demikian surat lamaran ini saya sampaikan..." (Terlalu formal!)
- Lebih Baik: "Saya sangat antusias dengan kesempatan bergabung dengan tim [Nama Perusahaan] dan berkontribusi dalam [Sebutkan Tujuan Perusahaan]. Saya siap untuk berdiskusi lebih lanjut tentang bagaimana saya bisa membantu [Nama Perusahaan] mencapai kesuksesan."
- Super Kece: "Saya yakin dengan skill dan pengalaman yang saya miliki, saya bisa memberikan dampak positif bagi [Nama Perusahaan]. Saya sangat berharap bisa mendapatkan kesempatan untuk ngobrol lebih lanjut dan membuktikan bahwa saya adalah kandidat yang tepat untuk posisi ini. Looking forward to hearing from you!"
Jangan lupa ucapkan terima kasih atas waktu dan perhatian HRD. Dan yang paling penting, cantumkan kontakmu (nomor telepon dan email) biar HRD gampang menghubungi kamu.
6. Lampiran
Sebelum kirim email, pastikan CV dan portofolio-mu udah up-to-date dan profesional. Jangan lupa namain file dengan jelas, seperti yang udah kita bahas di atas. Kalau ada portofolio online, cantumkan juga link-nya di email.
7. Cek Ulang
Ini dia langkah terakhir yang paling krusial! Cek ulang emailmu berkali-kali sebelum kirim. Periksa tata bahasa, ejaan, dan formatnya. Minta tolong teman buat proofread juga boleh. Satu typo aja bisa bikin kesan yang kurang baik!
Contoh Email Lamaran Kerja yang Bikin HRD Tertarik
Biar lebih jelas, ini dia contoh email lamaran kerja yang bisa kamu jadikan inspirasi (tapi jangan plek-ketiplek ya, sesuaikan sama gaya bahasa dan pengalamanmu sendiri!):
Subject: Content Writer - [Nama Kamu] - Siap Bikin Konten [Nama Perusahaan] Makin Viral!
Hai Kak [Nama HRD, kalau tahu]! Semoga hari ini menyenangkan!
Sebagai seorang content writer yang udah malang melintang di dunia digital marketing selama 3 tahun, saya excited banget pas lihat lowongan Content Writer di [Nama Perusahaan]. Saya selalu kagum sama konten-konten [Nama Perusahaan] yang kreatif dan informatif, dan saya yakin saya bisa berkontribusi dalam bikin konten yang lebih viral lagi!
Selama ini, saya udah berpengalaman dalam bikin berbagai macam konten, mulai dari artikel blog, copywriting, script video, sampai konten media sosial. Salah satu pencapaian terbesar saya adalah berhasil meningkatkan engagement rate media sosial [Nama Brand Sebelumnya] sebesar 50% dalam waktu 6 bulan dengan strategi konten yang saya susun.
Saya juga punya passion yang besar di dunia traveling dan kuliner, yang menurut saya sangat relevan dengan brand image [Nama Perusahaan]. Saya yakin saya bisa bikin konten yang gak cuma informatif, tapi juga inspiratif dan menghibur.
Terlampir CV dan portofolio saya untuk informasi lebih detail. Saya sangat berharap bisa mendapatkan kesempatan untuk ngobrol lebih lanjut dan membuktikan bahwa saya adalah kandidat yang tepat untuk posisi ini. Looking forward to hearing from you!
Terima kasih atas waktu dan perhatiannya!
Salam hangat,
[Nama Kamu]
[Nomor Telepon]
[Email]
[Link Portofolio, kalau ada]
Kesimpulan
Gimana, teman-teman? Udah siap bikin email lamaran kerja yang memukau? Ingat, kuncinya adalah bikin email yang personal, informatif, dan nunjukkin passion-mu. Jangan takut buat jadi diri sendiri dan tunjukkin apa yang bikin kamu unik!

