-->

One Month Notice Itu Apa? Ini Penjelasan dan Contoh Suratnya!

One Month Notice Itu Apa Ini Penjelasan dan Contoh Suratnya!

Mau resign karena lelah dengan pekerjaan ataupun kamu mendapatkan pekerjaan yang lebih baik, maka kalian wajib tahu One Month Notice itu apa? agar nanti walaupun tidak terlalu banyak kenangan baik di perusahaan lama kamu tetap bisa menjaga tali silaturahmi.

Bayangin deh, kamu udah nemu kerjaan impian, *offer letter* udah di tangan, tapi masih nyangkut sama kewajiban one month notice di kantor lama. Gimana caranya biar proses transisi ini berjalan mulus, nggak drama, dan tetap meninggalkan kesan positif? Jangan khawatir, kita kupas tuntas di sini!

Resign yang Baik

Coba jujur, siapa yang pernah punya pikiran "Ah, bodo amatlah sama kantor ini, yang penting gue cabut!"? Emang sih, kadang keselnya udah ubun-ubun. Tapi inget, dunia kerja itu sempit, guys. Nama baik itu investasi jangka panjang. Resign dengan cara yang nggak elegan, bisa jadi bumerang di kemudian hari. Misalnya:

  • Reputasi jelek: HRD di mana-mana punya koneksi, bro. Kalau kamu cabut nggak bener, nama kamu bisa dicap negatif di industri itu.
  • Referensi dipersulit: Butuh surat rekomendasi buat kerjaan baru? Bisa jadi mimpi buruk kalau dulu resign-nya bikin sakit hati atasan.
  • Jaringan putus: Teman-teman kantor bisa jadi koneksi berharga di masa depan. Jangan sampai hubungan baik putus gara-gara resign yang nggak profesional.

Makanya, penting banget buat resign dengan elegan. Nggak cuma buat menjaga nama baik, tapi juga buat diri sendiri. Biar nggak ada penyesalan di kemudian hari.

Resign dengan One Month Notice

Oke, sekarang kita masuk ke inti masalah. Gimana caranya resign elegan dengan one month notice? Ini dia panduan lengkapnya:

1. "Kode Keras" Sebelum Surat Resign

Sebelum nge-BOM dengan surat resign mendadak, coba deh kasih "kode keras" ke atasan. Maksudnya, ajak ngobrol santai soal perkembangan karir kamu. Misalnya:

  • Bicarakan aspirasi karir: "Pak/Bu, saya lagi mikir-mikir nih soal jenjang karir saya. Kira-kira ada kesempatan buat berkembang di bidang A nggak ya?"
  • Sebutkan minat baru: "Saya lagi tertarik banget nih sama bidang B. Lagi nyari-nyari kesempatan buat belajar lebih dalam."
  • Minta saran: "Menurut Bapak/Ibu, apa yang perlu saya tingkatkan lagi biar bisa mencapai tujuan karir saya?"

Kenapa ini penting? Biar atasan nggak kaget pas nerima surat resign kamu. Mereka jadi punya waktu buat nyiapin pengganti atau memikirkan solusi lain. Intinya, komunikasi itu kunci!

Contoh Nyata: Temen gue, si Budi, sebelum resign, sering banget ngobrol sama bosnya soal mimpinya pengen buka bisnis sendiri. Pas dia akhirnya resign, bosnya udah nggak kaget lagi. Bahkan, bosnya nawarin buat jadi mentor bisnisnya! Gokil kan?

2. Surat Resign

Ini dia momen krusial. Surat resign itu kayak kartu nama terakhir kamu di kantor itu. Jadi, bikin yang berkesan! Hindari drama, curhat, atau nyalahin siapa pun. Fokus ke poin-poin penting:

  • Sampaikan niat resign dengan jelas: "Dengan surat ini, saya ingin menyampaikan permohonan pengunduran diri dari posisi [jabatan kamu] di [nama perusahaan], terhitung sejak [tanggal]."
  • Ucapkan terima kasih: "Saya ingin mengucapkan terima kasih atas kesempatan yang telah diberikan selama saya bekerja di [nama perusahaan]. Saya telah belajar banyak dan mendapatkan pengalaman berharga."
  • Tawarkan bantuan transisi: "Saya bersedia membantu proses transisi dan memastikan pekerjaan saya terselesaikan dengan baik selama masa one month notice."
  • Sampaikan harapan baik: "Saya berharap [nama perusahaan] semakin sukses di masa depan."

Tips Tambahan:

  • Gunakan bahasa yang formal tapi tetap hangat.
  • Cetak surat resign di kertas yang bagus.
  • Serahkan langsung ke atasan, jangan lewat email atau orang lain.

3. One Month Notice

Inilah saatnya membuktikan profesionalitas kamu. Jangan mentang-mentang mau cabut, jadi males-malesan atau malah sabotase kerjaan. Justru, ini kesempatan buat menunjukkan bahwa kamu adalah aset berharga yang akan dirindukan.

  • Selesaikan semua tugas dan proyek yang tertunda: Jangan ninggalin PR buat orang lain. Ini namanya tanggung jawab.
  • Buat dokumentasi yang lengkap: Bikin panduan atau SOP untuk semua pekerjaan kamu. Biar pengganti kamu nggak bingung.
  • Transfer pengetahuan: Ajarin pengganti kamu semua hal yang perlu dia tahu. Jangan pelit ilmu!
  • Jaga hubungan baik dengan rekan kerja: Tetap ramah dan profesional. Jangan bikin drama atau gosip yang nggak penting.

Contoh Nyata: Temen kantor gue, si Sarah, pas mau resign, dia bikin video tutorial buat semua pekerjaan dia. Pas penggantinya dateng, dia tinggal kasih video itu. Semua lancar jaya! Bosnya sampe terharu saking terbantunya.

4. Exit Interview

Biasanya, sebelum resign, kamu bakal dipanggil buat exit interview. Ini kesempatan buat memberikan feedback jujur tentang pengalaman kamu di kantor itu. Tapi inget, tetap sopan dan konstruktif.

  • Fokus ke hal-hal positif dan negatif yang membangun: Jangan cuma nyalahin atau ngeluh. Sebutkan hal-hal yang kamu sukai dari kantor itu, tapi juga sampaikan hal-hal yang menurut kamu perlu diperbaiki.
  • Berikan saran yang konkret: Jangan cuma bilang "Manajemennya kurang bagus." Berikan saran yang lebih spesifik, misalnya "Sebaiknya ada program pelatihan kepemimpinan yang lebih intensif."
  • Jaga emosi: Jangan terpancing emosi atau baper. Tetap tenang dan profesional.

Penting Diingat: Tujuan exit interview itu buat membantu perusahaan berkembang. Jadi, berikan feedback yang bermanfaat dan membangun.

5. Pamitan

Di hari terakhir kerja, jangan lupa pamitan sama semua orang. Ini kesempatan terakhir buat mengucapkan terima kasih dan menyampaikan harapan baik.

  • Pamitan secara pribadi ke atasan dan rekan kerja yang dekat: Ungkapkan rasa terima kasih dan sampaikan harapan baik buat mereka.
  • Kirim email perpisahan ke seluruh tim: Sampaikan pesan yang hangat dan personal. Jangan lupa cantumkan kontak pribadi kamu biar tetap bisa berhubungan.
  • Bawa kue atau makanan ringan buat dibagi-bagi: Ini cara sederhana tapi efektif buat ninggalin kesan manis.

Tips Tambahan: Jangan lupa foto-foto bareng teman-teman kantor. Buat kenang-kenangan! Siapa tahu nanti bisa reuni bareng.

Kesimpulan

Resign itu bukan akhir dari segalanya, tapi awal dari babak baru dalam karir kamu. Dengan resign secara elegan, kamu nggak cuma menjaga nama baik, tapi juga membuka peluang baru di masa depan. Jadi, jangan anggap remeh proses one month notice. Jadikan ini kesempatan buat menunjukkan profesionalitas kamu dan ninggalin kesan positif di kantor lama.

Ingat, teman-teman, dunia kerja itu kayak roda yang berputar. Siapa tahu, suatu saat nanti kamu bakal ketemu lagi sama mantan bos atau rekan kerja kamu. Jadi, jaga hubungan baik dan tetap profesional. Siapa tahu, mereka bisa jadi pintu rezeki di masa depan.

LihatTutupKomentar