Pernah dapat informasi lowongan kerja dan apply via WhatsApp tidak? ingat jangan asal chat jika kamu tidak mau langsung di skip, setidaknya kamu wajib baca rahasia chat WhatsApp yang buat hrd penasaran ini.
Masalahnya, banyak dari kita yang masih nge-chat HRD kayak robot. Formal abis, kaku, dan nggak ada 'soul'-nya. Padahal, HRD juga manusia, guys! Mereka pengen lihat kepribadian kita, bukan cuma deretan gelar dan pengalaman kerja yang udah ada di CV.
Jadi, gimana caranya biar chat WhatsApp kita bisa bikin HRD langsung kepincut dan pengen ngobrol lebih lanjut? Tenang, gue punya bocorannya! Simak baik-baik, ya!
Rahasia Chat WhatsApp yang Bikin HRD Penasaran:
1. Sapaan yang Nggak Basi
Kenapa ini penting? Sapaan itu kayak pintu masuk. Kalau pintunya udah bikin bosen, siapa yang mau masuk? Sapaan yang generik nunjukkin kalau kita nggak effort sama sekali.
Solusinya:
- Cari info tentang HRD-nya. Cek LinkedIn atau website perusahaan. Kalau tahu namanya, sapa dengan nama. Contoh: "Halo, Mbak Rina!" Jauh lebih personal, kan?
- Kaitkan dengan postingan lowongan. Contoh: "Selamat siang, Pak Andi. Saya tertarik banget dengan lowongan [Posisi yang Dilamar] yang Bapak posting di LinkedIn." Ini nunjukkin kalau kita beneran tertarik, bukan asal apply.
- Tambahin sedikit humor (tapi jangan berlebihan!). Contoh: "Selamat sore, Kak! Semoga hari ini lebih cerah dari prospek gaji saya di perusahaan ini! 😁" (Pastikan perusahaan punya budaya yang cukup santai ya buat model begini)
Contoh Nyata:
SALAH: "Selamat siang, Bapak/Ibu HRD." (Basi!)
BENAR: "Halo, Mbak Sarah! Saya [Nama Kamu], tertarik dengan posisi Social Media Specialist yang Mbak Sarah posting kemarin. Keren banget deskripsi pekerjaannya!"
2. Perkenalan Diri yang Nggak Ngulang CV
Kenapa ini penting? HRD udah baca CV kita. Ngapain diulang lagi? Mereka pengen tahu, apa yang bikin kita beda dari kandidat lain. Apa 'value' yang bisa kita kasih ke perusahaan.
Solusinya:
- Fokus pada skill yang relevan. Sebutin 2-3 skill utama yang paling relevan dengan posisi yang dilamar. Contoh: "Saya punya pengalaman 3 tahun sebagai content writer dengan spesialisasi SEO. Saya yakin bisa ningkatin traffic website perusahaan Kakak."
- Tunjukin hasil konkret. Jangan cuma bilang "Saya kreatif." Buktiin! Contoh: "Di perusahaan sebelumnya, saya berhasil ningkatin engagement rate Instagram sebesar 50% dalam 3 bulan."
- Singkat, padat, jelas. Jangan bikin novel. Maksimal 3-4 kalimat. HRD nggak punya banyak waktu buat baca.
Contoh Nyata:
SALAH: "Saya [Nama Kamu], lulusan [Jurusan] dari [Universitas]. Saya berpengalaman di bidang [Bidang] selama [Jumlah] tahun." (Ini mah CV!)
BENAR: "Saya [Nama Kamu], social media enthusiast yang selalu up-to-date dengan tren terbaru. Saya punya passion banget di bidang ini dan selalu berusaha memberikan konten yang menarik dan engaging."
3. Tunjukkan Antusiasme (Tapi Jangan Lebay!)
Kenapa ini penting? Antusiasme itu nular! Kalau kita semangat, HRD juga jadi semangat buat ngobrol sama kita. Tapi, jangan sampai over-the-top, ya! Nanti malah dikira sales MLM.
Solusinya:
- Ungkapin kenapa pengen banget kerja di perusahaan itu. Riset dulu tentang perusahaan. Apa yang bikin perusahaan itu menarik? Contoh: "Saya kagum banget dengan inovasi yang dilakukan [Nama Perusahaan] di bidang [Bidang]. Saya pengen banget jadi bagian dari tim yang hebat ini."
- Tunjukin kalau kita udah research tentang posisi yang dilamar. Contoh: "Saya udah baca job description-nya dengan seksama. Saya yakin skill dan pengalaman saya relevan dengan kebutuhan perusahaan."
- Ajukan pertanyaan cerdas. Ini nunjukkin kalau kita beneran tertarik dan mikir. Contoh: "Saya penasaran, apa tantangan terbesar yang dihadapi tim [Nama Tim] saat ini?"
Contoh Nyata:
SALAH: "Saya sangat ingin bekerja di perusahaan ini karena perusahaan ini sangat bagus dan saya akan melakukan yang terbaik untuk perusahaan." (Klise!)
BENAR: "Saya udah lama ngikutin perkembangan [Nama Perusahaan] di industri [Industri]. Saya kagum banget dengan campaign marketing [Nama Campaign] yang berhasil viral. Saya pengen banget belajar dan berkontribusi di tim marketing [Nama Perusahaan]."
4. Bahasa yang Sopan Tapi Nggak Kaku
Kenapa ini penting? Kita pengen nunjukkin kalau kita profesional, tapi juga punya kepribadian. Bahasa yang kaku bikin kita kelihatan nggak menarik dan nggak relatable.
Solusinya:
- Gunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, tapi hindari bahasa yang terlalu formal. Contoh: Jangan bilang "Sehubungan dengan surat lamaran kerja yang telah saya kirimkan...", cukup bilang "Halo, Kak! Saya mau follow up lamaran kerja saya di [Nama Perusahaan]."
- Perhatikan EYD. Salah ketik atau typo bisa bikin kita kelihatan ceroboh. Manfaatin fitur auto-correct!
- Sesuaikan gaya bahasa dengan budaya perusahaan. Kalau perusahaan terkesan santai, kita bisa lebih casual. Kalau perusahaan formal, kita harus lebih hati-hati.
Contoh Nyata:
SALAH: "Dengan hormat, saya ingin menanyakan perihal status lamaran pekerjaan yang telah saya ajukan." (Formal abis!)
BENAR: "Halo, Kak! Mau nanya dong, lamaran kerja saya udah diproses belum, ya?" (Lebih santai dan bersahabat)
5. Akhiri dengan 'Call to Action'
Kenapa ini penting? Kita pengen ngasih sinyal ke HRD kalau kita siap untuk lanjut ke tahap selanjutnya. Jangan cuma selesai dengan "Terima kasih." Itu terlalu pasif.
Solusinya:
- Tawarkan untuk memberikan informasi tambahan. Contoh: "Jika Kakak butuh informasi tambahan, jangan ragu untuk menghubungi saya."
- Tanyakan tentang proses selanjutnya. Contoh: "Saya penasaran, kira-kira kapan saya bisa dapat kabar dari Kakak?"
- Ungkapin harapan untuk bisa ngobrol lebih lanjut. Contoh: "Saya berharap bisa berkesempatan untuk ngobrol lebih lanjut dengan Kakak tentang posisi ini."
Contoh Nyata:
SALAH: "Terima kasih." (Udah gitu doang?!)
BENAR: "Terima kasih banyak atas waktunya, Kak! Saya berharap bisa segera dapat kabar baik dari Kakak. Saya siap banget untuk lanjut ke tahap interview!"
Contoh Chat WhatsApp yang Bikin HRD Penasaran:
[Setelah apply dan nunggu beberapa hari]:
Kamu: "Halo, Mbak Rina! 😊 Saya [Nama Kamu], kemarin apply posisi Content Creator di [Nama Perusahaan]. Mbak Rina posting lowongannya di LinkedIn, kan? Penasaran banget sama project-project keren yang lagi dikerjain tim content! Dulu sempet viral campaign [Sebut Nama Campaign], itu gokil banget idenya!"
Kamu: "Singkatnya, saya udah 2 tahun jadi content writer, spesialisasi di bidang video marketing. Pernah bikin video series yang views-nya tembus 1 juta dalam seminggu! (Bisa dicek di [Link Portfolio]). Saya yakin banget bisa bawa ide-ide segar ke tim [Nama Perusahaan]."
Kamu: "Btw, saya penasaran, Mbak Rina paling excited sama campaign content [Nama Perusahaan] yang mana, nih? Siapa tahu kita punya selera yang sama! 😉"
Kamu: "Kapan ya kira-kira saya bisa ngobrol lebih lanjut sama Mbak Rina soal posisi ini? Siapa tahu kita bisa brainstorm ide-ide gila bareng! 😁"
Kamu: "Thank you banget ya, Mbak Rina! Semoga harinya menyenangkan!"
Tips Tambahan:
- Perhatikan jam kirim. Jangan chat HRD jam 12 malam! Idealnya, kirim chat di jam kerja (jam 9 pagi - 5 sore).
- Cek ulang sebelum kirim. Pastiin nggak ada typo atau kesalahan grammar.
- Sabar dan jangan spam. Kalau belum dibales, tunggu beberapa hari. Jangan nge-chat tiap jam!
- Jadilah diri sendiri. Jangan berusaha jadi orang lain. HRD bisa ngerasain kok kalau kita fake.
Nah, itu dia teman-teman, rahasia chat WhatsApp yang bisa bikin HRD langsung kepincut! Ingat, chat WhatsApp itu cuma langkah awal. Yang paling penting adalah skill dan pengalaman kita. Tapi, dengan chat yang memikat, kita bisa dapetin kesempatan untuk nunjukkin potensi diri kita. Selamat mencoba dan semoga sukses!
Kesimpulan
Oke deh, teman-teman! Kita udah kupas tuntas nih, gimana caranya bikin chat WhatsApp kamu jadi magnet buat HRD. Intinya, ingat ya: personalisasi, tunjukkin value, antusias, sopan tapi nggak kaku, dan selalu ada 'call to action'. Jangan lagi kirim chat yang cuma "dibaca doang," saatnya bikin HRD mikir, "Wih, ini kandidat keren banget!"
Sekarang gini, setelah baca semua tips ini, jangan cuma disimpan di otak ya! Ilmu itu bakalan lebih berharga kalau dipraktekin. Jadi, challenge buat kamu adalah: coba terapin tips ini ke minimal tiga lowongan kerja yang lagi kamu incar sekarang! Bikin draft chat yang bener-bener personal, tunjukkin skill terbaikmu, dan kirim dengan percaya diri. Jangan takut gagal! Anggap aja ini latihan biar makin jago nge-chat HRD.
.png)
.png)